Jurnal Bimala: Basis Invensi Analitik Mahasiswa Sosiologi http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/bimala LPPM UNJ dan Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta en-US Jurnal Bimala: Basis Invensi Analitik Mahasiswa Sosiologi MANIFESTASI KONFLIK LOKAL: ANALISIS TAWURAN ANTAR KELOMPOK PEMUDA DI KELURAHAN MANGGARAI DALAM PERSPEKTIF KEKERASAN JOHAN GALTUNG http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/bimala/article/view/47419 <p>Social conflict is an integral part of human social interaction, where differences in interests, status and values are often the source of conflict. Referring to Johan Galtung's theory of violence, conflict can arise in the form of direct, structural and cultural violence. This is the case in Manggarai Village, South Jakarta, where social conflict is often manifested in the form of brawls between youth groups that have been going on for years, often resulting in casualties and material damage. There are several factors underlying the conflict, such as the problem of dropping out of school, the lack of positive activities for youth and the culture of violence that is passed down from generation to generation. Addressing these issues requires creating educational and employment opportunities, as well as understanding the root causes of conflict to find effective and sustainable solutions.</p> Aurelli Salsa Mayrean Copyright (c) 2024-09-16 2024-09-16 1 01 1 15 THE DYNAMICS OF SOCIAL CONFLICT IN SOCIETY (CASE STUDY: BRAWL CULTURE IN TANAH TINGGI, JOHAR BARU) http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/bimala/article/view/47422 <p><span style="font-weight: 400;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Penelitian ini bertujuan untuk memahami konflik tawuran sebagai salah satu bentuk konflik sosial. Selain itu mengetahui dampak dan upaya yang telah dilakukan oleh pihak terkait, serta rekomendasi penanganan konflik tawuran ini. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanah Tinggi, Johar Baru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan. Teori konsep utama yang digunakan adalah Teori Galtung yang sering disebut dengan segitiga konflik ABC (Attitude, Behavior, and Contradiction). Hasil dan pembahasan penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab terjadinya tawuran di Kecamatan Tanah Tinggi Johar Baru adalah karena adanya budaya turun temurun antar generasi, perbedaan tujuan antar warga, serta pemukiman yang padat penduduk sehingga menyulitkan ruang terbuka. Dampak tawuran di wilayah ini mengarah pada dampak yang bersifat destruktif dan konstruktif. Oleh karena itu, ada beberapa langkah yang diberikan untuk menghindari atau mengurangi konflik tawuran.</span></span></span></p> Putri Amelia Kartika Nur Salvia Copyright (c) 2024-09-16 2024-09-16 1 01 16 32 Pengaruh Budaya Terhadap Konflik Dan Harmoni Antara Suku Samawa Dan Suku Bali Di Sumbawa Besar NTB http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/bimala/article/view/47390 <p><span style="font-weight: 400;">Sumbawa Besar merupakan suatu wilayah di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat dengan mayoritas penduduknya bersuku Samawa dan Suku Bali. Suku Bali bermigrasi ke Sumbawa Besar bertujuan meningkatkan kesejahteraan hidup. Meskipun pada awalnya hubungan antara kedua suku relatif harmonis, perbedaan budaya, agama, dan kepentingan ekonomi mulai menimbulkan gesekan yang memicu konflik sosial. Penelitian ini mengeksplorasi pengaruh budaya terhadap konflik dan harmoni yang terjadi antara Suku Samawa dan Suku Bali di NTB menggunakan metode penelitian studi pustaka dari berbagai literatur, data Badan Pusat Statistik (BPS), dan dokumen terkait untuk memahami dinamika konflik ini. Hasil dari penelitian ini meliputi</span><span style="font-weight: 400;"> beberapa aspek budaya yang mempengaruhi hubungan harmonis, yaitu: gotong royong, toleransi beragama dan kebudayaan lokal, perkawinan antar suku, bahasa dan komunikasi, pendidikan dan sosialisasi, serta pengaruh pemimpin lokal.</span></p> Rara Rachmadilla Putri Nurul Hotimah Gery Kalam Mudi Copyright (c) 2024 Gery Kalam Mudi, Putri Nurul Hotimah, Rara Rachmadilla 2024-09-16 2024-09-16 1 01 33 46 SOLIDARITAS KELOMPOK YANG TERBENTUK MELALUI TAWURAN ANTAR WARGA DI DEPAN MALL BASSURA, CIPINANG http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/bimala/article/view/47447 <p><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini membahas tentang fenomena tawuran antar warga di wilayah depan Mall Bassura, Cipinang, yang telah berlangsung lama dan menjadi bagian dari budaya lokal. Tawuran ini disebabkan oleh perbedaan tujuan, kepribadian, budaya konflik, dan kekerasan, serta kesalahpahaman dan desakan ekonomi. Penelitian ini menyoroti tawuran sebagai konflik sosial yang berisi interaksi disosiatif yang negatif dan cenderung memecah belah suatu kelompok. Penelitian ini juga membantu memahami akar masalah dan dampak sosial dari tawuran, serta menggali pemaknaan tawuran yang terjadi secara turun temurun. Dengan demikian, penelitian ini penting untuk melihat akar masalah dari fenomena tawuran di depan Mall Bassura, Cipinang, menggali pemaknaan tawuran yang terjadi secara turun temurun, dan melihat solidaritas serta identitas sosial yang terbentuk dan dipertahankan sebagai penyebab dari tawuran. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode studi literatur untuk memahami konflik sosial yang terjadi di depan Mall Bassura, Cipinang. Dengan menganalisis menggunakan teori konflik Lewis Coser terhadap tawuran di depan Mall Bassura Cipinang menyoroti fungsi positif konflik dalam memperkuat solidaritas kelompok serta mengungkapkan ketegangan sosial dan ekonomi di lingkungan padat penduduk tersebut. Tawuran tersebut mencerminkan ekspresi frustasi yang mendalam serta menyoroti masalah sosial mendasar seperti kemiskinan, pengangguran, dan pendidikan rendah.</span></p> Risha Perwita Zahra Syahidah Zahra Syahidah Nurifda Ramadayanti Copyright (c) 2024 Nurifda Ramadayanti, Risha Perwita, Zahra Syahidah 2024-09-16 2024-09-16 1 01 47 61 Conflict between Immigrant Communities and Local Communities (Case Study: Community in Wamena Papua) http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/bimala/article/view/47423 <p><span style="font-weight: 400;">Conflict is not merely a difference of opinion or goals, but a reflection of widespread inequality in the distribution of power and authority among various societal groups. In Papua, social conflict between indigenous communities and newcomers takes center stage, especially in densely populated areas like Wamena. This research aims to investigate the root causes, dynamics, and implications inherent in this conflict, adopting Ralf Dahrendorf's dialectical conflict theory as the primary analytical framework. By delving into relevant literature and integrating data, this study seeks to provide a deeper understanding of the role of inequality in triggering and perpetuating the conflict. With a more complex and holistic understanding, it is hoped that this research can provide guidance for efforts towards conflict resolution and sustainable reconciliation in Papua, taking into account the social, cultural, and political contexts specific to the region. Through this approach, the research endeavors not only to depict the conflict situation but also to open up space for a deeper understanding of the social changes that may occur through ongoing reconciliation efforts.</span></p> Cantika Bintang Aprilani Sinaga Amelia Ariesty Copyright (c) 2024 Amelia Ariesty, Cantika Bintang Aprilani Sinaga, Cendanis Sekar Ningrum 2024-09-16 2024-09-16 1 01 62 78