Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/jmb <p><strong>Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi</strong> is s a peer-reviewed scientific journal that publishes different kinds of scientific articles based on the research-article, ideas-article, and book review. All topics that we received only articles relating to civics and citizenship education fields. For research category, articles can be written using quantitative and qualitative approaches, and can be made in a variety of research designs, such as experiments, case studies, grounded theory, phenomenology, etc. This journal was published since 2001-2016 in print publication, and since 2017 both print and online publication twice a year every April and October, and published by the collaboration between <a href="http://fis.unj.ac.id/ppkn/">Pancasila and Civics Education Faculty of Social Sciences Universitas Negeri Jakarta</a> and<a href="http://ap3kni.or.id"> Indonesian Association of &nbsp;Pancasila and Civic Education Professionals</a> (IAPCEP) under LPPM UNJ supervision. All the articles published in this journal have a unique DOI numer with a prefix 10.21009.</p> <p><a href="https://drive.google.com/file/d/1oLI6GgjI6yL9WlDE5mj-DilzGX_OndqN/view?usp=sharing" target="_blank" rel="noopener">The MoU with AP3KnI (IAPCEP)</a></p> en-US <p style="text-align: center;"><a title="Creative Commons / Public domain" href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" target="_blank" rel="noopener"><img src="/unj//public/site/images/ozzey/by-sa1.png"></a></p> <p style="text-align: center;">&nbsp;<a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" target="_blank" rel="noopener">Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International</a></p> raharjo@unj.ac.id (Dr. Raharjo, M.Si.) jmd@unj.ac.id (Yanto) Thu, 05 Oct 2023 00:00:00 +0700 OJS 3.1.2.1 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Sikap politik mahasiswa Papua UNJ terhadap pemekaran wilayah Papua tahun 2022 http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/jmb/article/view/38879 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini memiliki tujuan untuk memperoleh data dan menganalisis tentang sikap politik mahasiswa Papua UNJ terhadap pemekaran wilayah Papua. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan metode campuran (mixed). Pada penelitian ini dilakukan pengumpulan data melalui angket serta wawancara dalam kurun waktu yang bersamaan kepada informan yaitu mahasiswa Papua yang terdapat di UNJ, angket dibagikan secara Online dan wawancara dilakukan dengan masing-masing informan. Pada penelitian ini didapatkan hasil yakni 87,5% atau sejumlah 7 dari 8 orang mahasiswa Papua yang ada di Universitas Negeri Jakarta tidak&nbsp; setuju dengan kebijakan pemekaran wilayah Papua yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan kepada para mahasiswa Papua. Dalam penelitian ini dihasilkan dua pendapat terhadap pemekaran Papua, yakni menolak atau mendukung Penolakan yang dilakukan oleh mahasiswa Papua berlandasakan masih banyaknya kasus pelanggaran HAM dan berpotensi menyingkirkan orang asli Papua karena akkan adanya Transmigrasi, sedangkan dukungan beralasan adanya pemekaran lapangan pekerjaan akan mudah didapatkan bagi para mahasiswa Papua yang telah lulus dan kembali ke Papua. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan sebagian besar dari mahasiswa Papua UNJ menolak akan kebijakan pemekaran wilayah Papua.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> papua, pemekaran wilayah, sikap politik mahasiswa</p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>This research aims to obtain data and analyze the political attitudes of Papuan UNJ students towards the expansion of the Papua region. The approach used in this research is a mixed methods approach. In this research, data was collected through questionnaires and interviews at the same time with informants, namely Papuan students at UNJ, questionnaires were distributed online and interviews were conducted with each informant. In this research, the results obtained were that 87.5% or 7 out of 8 Papuan students at Jakarta State University did not agree with the policy of expanding the Papua region that had been carried out by the Indonesian government. Based on interviews conducted with Papuan students. In this research, two opinions were produced regarding the expansion of Papua, namely rejecting or supporting the rejection made by Papuan students based on the fact that there are still many cases of human rights violations and the potential to get rid of indigenous Papuans because of transmigration, while support is based on the reason that the expansion of job opportunities will be easy for students to get. Papua who have graduated and returned to Papua. Based on the research results, it can be said that the majority of UNJ Papuan students reject the policy of expanding the Papua region.</em></p> <p><strong>Keywords: </strong>espansions region, papua, student political attitudes</p> Iqbal Syafrudin, Mohammad Maiwan, Asep Rudi Casmana, Muhammad Fajar Sae Firdaus, Gusti Firmasyah Copyright (c) 2023 Iqbal Syafrudin, Mohammad Maiwan, Asep Rudi Casmana, Muhammad Fajar Sae Firdaus, Gusti Firmasyah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/jmb/article/view/38879 Thu, 05 Oct 2023 00:00:00 +0700 Komparasi Pembinaan Kesadaran Bela Negara melalui Ekstrakurikuler Pramuka dan Paskibra di SMA Negeri 1 Tanjungsiang http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/jmb/article/view/37998 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya ancaman nyata juga dihadapi oleh dunia pendidikan dan generasi muda Indonesia, ancaman itu dapat berupa radikalisme, kekerasan, dan kriminalitas yang dapat membahayakan kutuhan negara. Tentunya dengan adanya ancaman tersebut diperlukan solusi untuk mencegahnya, salah satunya adalah dengan pembinaan kkesadaran bela negara yang dilakukan di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode studi komparatif. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi dan komparasi dalam pembinaan kesadaran bela negara yang diterapkan pada ekstrakurikuler Pramuka dan Paskibra. Penelitian ini berlokasi di SMA Negeri 1 Tanjungsiang, Kabupaten Subang dan sampel penelitian berjumlah 98 orang siswa anggota Pramuka dan Paskibra. Dalam penelitian ini, hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Implementasi pembinaan kesadaran bela negara melalui ekstrakurikuler Pramuka dan Paskibra di SMA negeri 1 Tanjungsiang sudah terimplementasi dengan baik; 2) Dengan hasil uji independent sample t-test taraf signifikansi p (Sig.(2-tailed)) memiliki nilai sebesar 0,18 yang artinya lebih besar dari 0,05. Hal itu berarti bahwa terdapat perbedaan dalam pembinaan kesadaran bela negara melalui ekstrakurikuler Pramuka dan Paskibra di SMA negeri 1 Tanjungsiang.</p> <p><strong>Kata kunci :</strong> ekstrakurikuler, kesadaran bela negara, siswa SMA</p> <p>&nbsp;</p> <p><em><strong>ABSTRACT</strong> </em></p> <p><em>This research is motivated by the real threat also faced by the world of education and the young generation of Indonesia, the threat can be in the form of radicalism, violence, and criminality that can endanger the country's power. Of course, with this threat, solutions are needed to prevent it, one of which is by fostering awareness of state defense carried out in schools. This research uses a quantitative approach with a comparative study method. The main purpose of this study is to determine the implementation and comparison in fostering national defense awareness applied to extracurricular Scouts and Paskibra. This study was located at SMA Negeri 1 Tanjungsiang, Subang Regency and the research sample amounted to 98 Scout and Paskibra students. In this study, the results showed that: 1) The implementation of national defense awareness development through extracurricular Scouts and Paskibra at SMA Negeri 1 Tanjungsiang has been well implemented; 2) With the results of the independent sample t-test, the significance level p (Sig.(2-tailed)) has a value of 0.18 which means greater than 0.05. This means that there are differences in fostering national defense awareness through extracurricular Scouts and Paskibra at SMA Negeri 1 Tanjungsiang.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> extracurricular, national defense awareness, senior high school student</em></p> Soleh Lipardo, Idrus Affandi, Asep Mahpudz Copyright (c) 2023 Soleh Lipardo, Idrus Affandi, Asep Mahpudz https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/jmb/article/view/37998 Thu, 05 Oct 2023 00:00:00 +0700 Efektivitas penerapan strategi pembelajaran diferensiasi melalui literasi digital terhadap mata pelajaran Pendidikan Pancasila (SMP Negeri 2 Bandung) http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/jmb/article/view/37773 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Beragam potensi yang dimiliki oleh peserta didik menimbulkan adanya kebutuhan untuk memenuhi minat serta bakat dalam memproses pengetahuan secara optimal. Kemajuan zaman yang didukung dengan era revolusi industri 4.0 menciptakan masifnya penggunaan media digital termasuk kepada kegiatan pembelajaran. Hal ini memberikan urgensi dalam memberikan kompetensi kepada peserta didik untuk menguasai literasi digital. Maka dari itu dalam kurikulum merdeka belajar&nbsp;&nbsp; menciptakan salah satu terobosan melalui pembelajaran yang interaktif dan tepat sasaran terhadap potensi peserta didik yaitu diperoleh dengan penerapan strategi pembelajaran diferensiasi. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah strategi pembelajaran diferensiasi pada mata pelajaran pendidikan pancasila sebagai rancangan pembelajaran yang menyesuaikan karakteristik masing-masing peserta didik dengan berlandaskan kepada nilai-nilai pancasila. Pendekatan kualitatif melalui studi kasus dilaksanakan terhadap SMP Negeri 2 Bandung sebagai sekolah penggerak Angkatan pertama dengan berbasis digital. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa peran strategi pembelajaran diferensiasi yang digunakan guru dalam mata pelajaran pendidikan membangun semangat peserta didik untuk berperan aktif dan inovatif pada kegiatan pembelajaran. Penggunaan perangkat ajar berbasis digital pada setiap proses pendidikan menumbuhkan kompetensi peserta didik dalam menguasai literasi digital sehingga tingkat prestasi akademik maupun non-akademik pada peserta didik memperoleh hasil yang memuaskan dan sangat baik</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> diferensiasi, literasi digital, pendidikan pancasila</p> <p><em><strong>ABSTRACT</strong> </em></p> <p><em>The various potentials possessed by students give rise to the need to fulfill their interests and talents in processing knowledge optimally. The progress of the times which is supported by the era of the industrial revolution 4.0 has created a massive use of digital media including learning activities. This provides an urgency in providing competence to students to master digital literacy. Therefore, in the merdeka belajar curriculum, learning creates a breakthrough through interactive learning and is right on target for the potential of students, which is obtained by applying a differentiation learning strategy. This study aims to examine differentiation learning strategies in Pancasila education subjects as learning designs that adapt the characteristics of each student based on Pancasila values. The Qualitative Research and case study approach was carried out on Bandung 2 Public Middle School as the first batch of digital-based penggerak schools. The results obtained show that the role of the differentiation learning strategy used by teachers in educational subjects builds the enthusiasm of students to play an active and innovative role in learning activities. The use of digital-based teaching tools in every educational process fosters the competence of students in mastering digital literacy so that the level of academic and non-academic achievements in students obtains satisfactory and excellent results</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> civic education, differential learning strategies, digital literacy</em></p> Arien Minawati Agustina, Sapriya Sapriya, Dadang Sundawa Copyright (c) 2023 Arien Minawati Agustina, Sapriya Sapriya, Dadang Sundawa https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/jmb/article/view/37773 Fri, 06 Oct 2023 00:00:00 +0700 Analisis perbandingan pendidikan multikultural Indonesia dengan Negara Amerika, Kanada dan Inggris http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/jmb/article/view/36834 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Pendidikan multikultural di negara maju (Indonesia, Amerika Serikat, Inggris dan Kanada) menginginkan pendidikan yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dengan cara menghargai dan memahami perbedaan-perbedaan yang dimiliki masing-masing individu. Perbandingan pendidikan multikultural (Indonesia, Amerika Serikat, Inggris dan Kanada) Pertama dari masing-masing negara maju (Indonesia, Amerika Serikat, Inggris dan Kanada) ini memiliki persamaan dalam pendidikan multikultural yaitu ingin membratas adanya tindakantindakan diskriminasi dan ingin menegakkan hak-hak asasi manusia secara adil, Kedua Perbedaan pendidikan multikultural di Indonesia memberikan peran kepada Kepala Sekolah dalam memantau keberagaman yang dimiliki masing-masing siswa, di Amerika Serikat menerapkan pendidikan multikultural dengan cara memberikan edukasi kepada siswa mengenai keberagaman, di Inggris menerapkan pendidikan multikultural dengan cara sistem penerapan Bahasa, Bahasa inggris bukan menjadi Bahasa satu-satunya. Di Kanada menerapkan pendidikan multikultural dengan cara menerapkan model pendidikan yang merekonstruksi dari keanekaanragaraman budaya.</p> <p><strong>Kata kunci :</strong> multikultural, negara maju, pendidikan</p> <p><em><strong>ABSTRACT</strong> </em></p> <p>Multicultural education in developed countries (Indonesia, United States, United Kingdom and Canada) asks for education that upholds human dignity and dignity by supporting and understanding the differences needed by each individual. Comparison of multicultural education (Indonesia, United States, United Kingdom, and Canada) The first of each developed country (Indonesia, United States, United Kingdom and Canada) has a contribution in multicultural education that is to want to impart decision on Multicultural actions in Indonesia giving a role to the Principal in supporting diversity owned by each student, in the United States teaches multicultural education by providing education to students about diversity, in the UK promoting multicultural education by means of a system using Language, English is not the only language. In Canada, multicultural education is implemented by applying an educational model that reconstructs cultural diversity</p> <p><em><strong>Keywords:</strong> developed countries, education, multiculturalis</em></p> Avril Aura Ervista Eries, Alyah Fridayanti, Niken Fachira Copyright (c) 2023 Avril Aura Ervista Eries, Alyah Fridayanti, Niken Fachira https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/jmb/article/view/36834 Fri, 06 Oct 2023 00:00:00 +0700 Penerapan model pembelajaran Project-Based Learning untuk meningkatkan sikap tanggung jawab pada mata Pelajaran Pendidikan Pancasila di SMPN 3 Soreang http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/jmb/article/view/37818 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penanaman sikap tanggung jawab dalam pendidikan sangatlah penting sehingga perlunya penanaman sikap tanggung jawab sedini mungkin agar pendidikan karakter dapat tercapai dengan baik. Kegiatan pembelajaran di dalam kelas melibatkan interaksi antara pendidik dan peserta didik, pentingnya aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dalam mencapai tujuan pendidikan diakui. Sikap tanggung jawab dalam pendidikan memiliki peran penting, terutama dalam mengembangkan karakter peserta didik. Namun, rendahnya minat belajar dan kurangnya sikap tanggung jawab peserta didik menjadi perhatian. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan tersebut dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek dalam Pendidikan Pancasila. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis proyek. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengang melakukan pengolahan data, sejak mereduksi, menyajikan, dan memverifikasi serta menyimpulkan data. Hasil penelitian menemukan bahwa pembelajaran berbasis proyek ini telah berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Peserta didik telah mengindikasikan beberapa faktor dari sikap tanggung jawab, misalmnya menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru Pendidikan Pancasila, mengumpulkan tugas dengan tepat waktu, dan melakulan tugas dengan sepenuh hati.</p> <p><strong>Kata kunci :</strong> pendidikan pancasila, project based learning, tanggung jawab</p> <p><em><strong>ABSTRACT</strong> </em></p> <p>This research Implanting a sense of responsibility in education is crucial, necessitating the early cultivation of this attitude to achieve character education effectively. Classroom learning involves interactions between educators and students, acknowledging the importance of cognitive, affective, and psychomotor aspects in achieving educational goals. The attitude of responsibility in education plays a vital role, particularly in developing students' character. However, the low interest in learning and the lack of responsibility among students have raised concerns. This research aims to address these issues by implementing project-based learning in Pancasila education. The chosen instructional model is project-based learning. The research employs a qualitative approach, involving data processing through reduction, presentation, verification, and conclusion stages. The research findings reveal that project-based learning aligns well with the intended objectives. Students have demonstrated several indicators of responsible behavior, such as completing assignments given by the Pancasila educator, submitting tasks promptly, and performing tasks wholeheartedly.</p> <p><strong>Keywords:</strong> civic education, project based learning, sense of responsibility</p> Nida Qurota Akyun, Rahmat Rahmat, Muhammad Halimi Copyright (c) 2023 Nida Qurota Akyun, Rahmat Rahmat, Muhammad Halimi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/jmb/article/view/37818 Fri, 06 Oct 2023 00:00:00 +0700 Implementasi program Kampus Mengajar dalam pembentukan karakter tanggung jawab mahasiswa Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/jmb/article/view/37963 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Saat ini masih banyak permasalahan di Indonesia yang berkaitan dengan krisis karakter seperti tingginya tingkat korupsi di Indonesia, pelanggaran hukum, krisis identitas bangsa, dan menurunnya moralitas. Hal tersebut terjadi salah satunya akibat rendahnya nilai-nilai tanggung jawab. Saat ini sistem pembelajaran di perguruan tinggi hanya berorientasi pada hard-skill, sedangkan yang berorientasi pada karakter belum banyak diterapkan. Maka dari itu Nadiem Anwar Makarim selaku MENDIKBUD RI telah membuat terobosan baru yakni program kampus mengajar. Mahasiswa yang mengikuti program ini diarahkan menjadi seseorang yang taat aturan dan memiliki komitmen terhadap tugas-tugas yang mereka emban selama pelaksanaan berlangsung. Pendekatan deskriptif dilaksanakan terhadap Mahasiswa FPIPS UPI sebagai salah satu fakultas yang mahasiswanya banyak berpartisipasi melaksanakan kampus mengajar. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa kampus mengajar memberikan dampak kepada mahasiswa khususnya dalam pembentukan karakter tanggung jawab diantaranya : (1) kemampuan menyelesaikan tugas sesuai instruksi, (2) mengatur waktu dengan baik, (3) mampu membina kedisiplinan atau ketertiban, (4) mampu berkomunikasi dengan baik, (5) mampu bekerja sama dengan baik, (6) mampu menerima konsekuensi dari pilihan yang diambil saat melakukan kesalahan, (7) mampu menghindari kecurangan. Adapun hambatan dalam pelaksanaan program ini diantaranya : (1)&nbsp; keadaan atau karakter mahasiswa yang berbeda-beda, (2) program studi yang belum sepenuhnya memahami kebijakan yang ada dalam program kampus mengajar. (3) kurangnya partisipasi dari beberapa pihak sekolah dan masyarakat, (4) kurangnya mendapat apresiasi dari pihak perguruan tinggi. Namun beberapa pihak mampu menyelesaikan hambatan tersebut dengan berbagai upaya dan dukungan yang ada.</p> <p><strong>Kata kunci :</strong> kampus mengajar, karakter mahasiswa, sikap tanggung jawab</p> <p><em><strong>ABSTRACT</strong> </em></p> <p><em>Currently there are still many problems in Indonesia related to character crises such as the high level of corruption in Indonesia, violations of law, a crisis of national identity, and a decline in morality. This happens partly due to the low values of responsibility. Currently the learning system in tertiary institutions is only hard-skill oriented, while those that are character-oriented have not been widely implemented. Therefore Nadiem Anwar Makarim as the Minister of Education, Culture, Research and Technology of the Republic of Indonesia has made a new breakthrough, namely the teaching campus program. Students who take part in this program are directed to become someone who obeys the rules and has a commitment to the tasks they carry out during the implementation. A descriptive approach was implemented for UPI FPIPS students as one of the faculties whose students participate in carrying out campus teaching. The results obtained show that the teaching campus has an impact on students, especially in the formation of the character of responsibility including: (1) the ability to complete assignments according to instructions, (2) manage time well, (3) able to foster discipline or order, (4) able to communicate properly, (5) able to work well together, (6) able to accept the consequences of choices made when making mistakes, (7) able to avoid cheating. The obstacles in implementing this program include: (1) the circumstances or the different characteristics of students, (2) study programs that do not fully understand the existing policies in the campus teaching program. (3) lack of participation from several schools and the community, (4) lack of appreciation from universities. However, several parties were able to resolve these obstacles with various efforts and existing support.</em></p> <p><em><strong>Keywords:</strong> campus teaching,</em> <em>responsible attitude, student character</em></p> Dewi Andriani, Aim Abdulkarim, Nisrina Nurul Insani Copyright (c) 2023 Dewi Andriani, Aim Abdulkarim, Nisrina Nurul Insani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/jmb/article/view/37963 Fri, 06 Oct 2023 00:00:00 +0700 Penerapan model Student Team Achievement Division untuk meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/jmb/article/view/37559 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penerapan Model Student Team Achievement Division untuk Meningkatkan Konsentrasi Belajar Peserta Didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan konsentrasi belajar peserta didik dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila menggunkan model pembelajaran Student Team Achievement Division. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan 4 komponen yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukan konsentrasi belajar peserta didik meningkat melalui penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division. Dengan hasil pada siklus I menunjukan persentase konsentrasi belajar peserta didik sebesar 52%. Pada siklus II, perbaikan yang dilakukan dapat meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik dengan persentase sebesar 83%.</p> <p><strong>Kata kunci :</strong> student team achievement division, pendidikan pancasila, penelitian tindakan kelas</p> <p><em><strong>ABSTRACT</strong> </em></p> <p>Application of the Student Team Achievement Division Model to Improve Student Learning Concentration. This study aims to determine how to increase the concentration of student learning in Pancasila Education subjects using the Student Team Achievement Division learning model. This research is a classroom action research using 4 components, namely action planning, action implementation, observation, and reflection. The data collection technique in this study used observation sheets. The results showed that the concentration of student learning increased through the application of the Student Team Achievement Division learning model. With the results in the first cycle showing the percentage of student learning concentration of 52%. In cycle II, the improvements made can increase the concentration of student learning by a percentage of 83%.</p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> civic education, classroom action research, student team achievement division</em></p> Savitri Widianti Copyright (c) 2023 Savitri Widianti https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/jmb/article/view/37559 Fri, 06 Oct 2023 00:00:00 +0700 Pengaruh Model SQ3R Terhadap Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Komitmen Kebangsaan http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/jmb/article/view/37572 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Materi Komitmen kebangsaan dalam pembelajaran PPKn berfokus pada upaya mewujudkan cita-cita nasional dan membangun wawasan kebangsaan. Namun, banyak guru PPKn menghadapi tantangan dalam menyampaikan materi dengan efektif. Salah satu permasalahan umum adalah penggunaan model pembelajaran konvensional yang hanya mengedepankan penjelasan satu arah tanpa adanya interaksi dengan siswa, menyebabkan keterlibatan siswa yang rendah dan pemahaman yang terbatas. Dalam penelitian ini, peneliti menyarankan penggunaan model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan metode kuasi-eksperimen dan pendekatan kuantitatif, peneliti menjelaskan pengaruh signifikan dari model pembelajaran SQ3R terhadap peningkatan pemahaman siswa pada materi komitmen kebangsaan. Hasil analisis menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok siswa yang menerapkan model SQ3R (kelompok eksperimen) dan kelompok yang tidak (kelompok kontrol), dengan nilai thitung &gt; ttabel (2,743 &gt; 1,678) dan taraf signifikansi 0,08 &gt; 0,05</p> <p><strong>Kata kunci :</strong> komitmen kebangsaan, model pembelajaran SQ3R, pemahaman siswa</p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em><strong>ABSTRACT</strong> </em></p> <p><em>The subject of national commitment in civic education (PPKn) focuses on efforts to realize national aspirations and build national insight. However, many PPKn teachers face challenges in effectively delivering the material. One common issue is the use of conventional teaching models that emphasize one-way explanations without student interaction, resulting in low student engagement and limited understanding. In this study, researchers suggest the use of the SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) learning model as a solution to address this problem. Employing a quasi-experimental method with a quantitative approach, the researchers explain the significant influence of the SQ3R learning model on improving students' understanding of national commitment. The analysis reveals a significant difference between the group of students applying the SQ3R model (experimental group) and the group that does not (control group), with a computed t-value &gt; critical t-value (2.743 &gt; 1.678) and a significance level of 0.08 &gt; 0.05.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> national commitment, student understanding, SQ3R learning model</em></p> Sattira Adjani, Kokom Komalasari, Muhammad Halimi Copyright (c) 2023 Sattira Adjani, Kokom Komalasari, Muhammad Halimi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/jmb/article/view/37572 Fri, 06 Oct 2023 00:00:00 +0700 Profil Pelajar Pancasila dalam Perspektif Pendidikan Kewarganegaraan http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/jmb/article/view/37082 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil pelajar Pancasila secara konsepsi maupun kebijakan dalam perspektif Pendidikan Kewarganegaraan di tiga sekolah menengah di Kota Bandung, yaitu SMAN 12, SMAN 23, dan SMAN 25. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan kebijakan profil pelajar Pancasila yang memiliki integritas dan moralitas tinggi, serta untuk meminimalisir praktik pendidikan yang berorientasi pada komersialisasi dan proseduralitas semata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Melalui metode ini, peneliti dapat memperoleh pemahaman mendalam tentang kasus yang diteliti berdasarkan pengalaman dan perspektif partisipan yang terlibat secara langsung dalam penelitian. Peneliti menggunakan wawancara mendalam (in-depth interview) dengan partisipan yang dianggap sebagai pemeran utama dan memiliki pengalaman yang relevan dengan fokus penelitian ini.Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa profil pelajar Pancasila merupakan kebijakan penting dalam satuan pendidikan yang bersifat komprehensif. Meskipun masih terdapat beberapa kendala dalam pengembangan dimensi profil pelajar Pancasila dan perencanaan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), sekolah-sekolah yang menjadi lokasi penelitian telah berhasil menerjemahkan dan merealisasikan kebijakan tersebut.Seluruh subjek penelitian sepakat, bahwa profil pelajar Pancasila perlu diberlakukan dalam satuan pendidikan pada era ini. Namun, tetap mereka berharap, penerapan profil pelajar Pancasila dalam satuan pendidikan tidak sebatas slogan saja, tetapi bisa terus dilaksanakan dan dapat bermanfaat positif terhadap pengembangan karakter, kompetensi, dan sikap warga negara muda. Meskipun belum mengejewantahkan sila Pancasila secara utuh, namun dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila memodifikasi nilai Pancasila dan kompetensi abad 21.</p> <p><strong>Kata kunci :</strong> kompetensi abad 21, pendidikan kewarnegaraan, profil pelajar pancasila</p> <p><em><strong>ABSTRACT</strong> </em></p> <p><em>This study aims to analyze the profile of Pancasila students conceptually and policy in the perspective of Citizenship Education in three secondary schools in the city of Bandung, namely SMAN 12, SMAN 23, and SMAN 25. The purpose of this study is to implement the Pancasila student profile policy that has integrity and high morality, and to minimize educational practices that are oriented to commercialization and procedurality. This research uses qualitative approach with Case Study Method. Through this method, researchers can gain an in-depth understanding of the case under study based on the experiences and perspectives of participants directly involved in the study. Researchers used in-depth interviews with participants who are considered to be the main cast and have experience that is relevant to the focus of this study.The conclusion of this study shows that the Pancasila student profile is an important policy in a comprehensive education unit. Although there are still some obstacles in the development of the Pancasila student profile dimension and P5 planning (Pancasila student profile Strengthening Project), the schools that are the location of the research have succeeded in translating and realizing the policy.All subjects agreed that Pancasila student profile needs to be applied in education units in this era. However, they still hope that the application of Pancasila student profiles in education units is not limited to slogans, but can continue to be implemented and can be positively beneficial to the development of character, competence, and attitudes of young citizens. Although it has not yet revealed the precepts of Pancasila as a whole, the dimensions of the Pancasila student profile modify the value of Pancasila and 21st century competence.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> civic education, pancasila student profile, 21st century competencies</em></p> Fadya Mardhiyyah, Cecep Darmawan , Asep Mahpudz Copyright (c) 2023 Fadya Mardhiyyah, Cecep Darmawan , Asep Mahpudz https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/jmb/article/view/37082 Fri, 06 Oct 2023 00:00:00 +0700 Realitas bentuk Aktualisasi nilai-nilai Nasionalisme melalui Olahraga Prestasi sebagai wujud Civic Participation http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/jmb/article/view/36989 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan menjelaskan bagaimana nilai nasionalisme dalam olahraga yang terlahir karena adanya partisipasi warga negara (<em>civic participation</em>) untuk melahirkan prestasi nasional. Pendekatan yang digunakan yakni kualitatif dengan metode fenomenologi. Peneliti memfokuskan teknik penelitian ini melalui teknik wawancara mendalam (<em>in-depth interview</em>) dengan partisipan langsung. Tujuannya agar memperoleh esensi dari pengalaman partisipan yang diceritakan terkait kajian penelitian sebagaimana orientasi dari studi fenomenologi. Adapun temuan yang diperoleh berupa bentuk konkret yang dilakukan atlet elit nasional dalam mengaktualisasikan nilai nasionalisme. Didukung dengan komponen lainnya yaitu pelatih nasional, validasi dari stakeholder keolahragaan (Kemenpora RI dan <em>National Olympic Commitee</em> (NOC), dan Ahli Kebijakan dan Pengembangan Olahraga. Temuan tersebut dikaitkan dengan indikator dari <em>civic participation</em> sebagai landasan awal terlibat aktif berpartisipasi untuk dikembangkan pada nilai nasionalisme. Hasil penelitian menjelaskan bahwasannya nasionalisme merujuk pada semangat patriotisme dan identitas nasional yang tercermin dalam kompetisi olahraga antarnegara. Hal ini membuktikan bahwa realitas pada olahraga prestasi menjadi sebuah ruang gemilang dalam menggembleng partisipasi warga negara secara aktif yang Pancasilais. Walaupun dewasa ini terdapat sedikit pergeseran pada nilai nasionalisme yang berkaitan dengan sifat materialistik. Maka dari itu, perlu kiranya memperkuat kembali komitmen dan loyalitas dengan mananamkan prinsip “NKRI harga mati”. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pembaca bahwa nyatanya olahraga dapat menjadi sarana pembangun nasionalisme di suatu negara.</p> <p><strong>Kata kunci :</strong> aktualisasi, civic participation, olahraga prestasi</p> <p><em><strong>ABSTRACT</strong> </em></p> <p><em>This study aims to explain how the value of nationalism in sports are born because of civic participation to make national achievements. The approach used is qualitative with phenomenological methods. Researchers focused on this research technique through in-depth interview techniques with direct participants. The aim is to get the essence of the participant's experiences related to research studies as well as the orientation of phenomenological studies. The findings obtained are in the form of concrete forms carried out by national elite athletes in actualizing the values of nationalism. Supported by other components, namely national trainers, validation from sports stakeholders (Kemenpora RI and the National Olympic Committee (NOC), and Sports Policy and Development Expert). These findings are linked to indicators of civic participation as an initial basis for being actively involved in participating to develop the values of nationalism. The results of the study explain that nationalism refers to the spirit of patriotism and national identity which is reflected in inter-state sports competitions. It shows that the reality of achievement sports is a right space to raise the active participation of Pancasilaist citizens. Although today there is a slight shift in the value of nationalism related to materialistic nature. Therefore, it is necessary to strengthen commitment and loyalty again by instilling the principle of "NKRI Harga Mati".</em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>achievement sport, actualization, civic participation</em></p> Tira Cantika, Cecep Darmawan, Leni Anggraeni Copyright (c) 2023 Tira Cantika Tira Cantika, Cecep Darmawan, Leni Anggraeni https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://103.8.12.212:33180/unj/index.php/jmb/article/view/36989 Fri, 06 Oct 2023 00:00:00 +0700