Jurnal Pendidikan Tari

Estetika Tari Sipatmo sebagai Pengembangan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran Seni Tari

2024-10-30T13:18:46+07:00

Estetika tari Sipatmo terdapat pada isi, makna gerak dan perubahan fungsi tari yang dulunya merupakan tari sebagai penyambutan upacara berubah menjadi sebuah tari pergaulan. Penelitian ini difokuskan pada: Bagaimana Estetika Tari Sipatmo dijadikan Modul Ajar Pelajar Pencasila pada Pembelajaran Seni Tari. Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu teori estetika dan teori bahan ajar yang dianggap relevan. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Strategi pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, studi pustaka yang kemudian di olah sesuai dengan tujuan penelitian. Estetika makna gerak tari yang disebut dengan “9” lawang pintu dengan unsur pendukung seperti tata rias, tata busana, iringan, tempat pentas. Perubahan fungsi dan makna tari sipatmo dijadikan sebuah modul ajar proyek penguatan pelajar pancasila pada kurikulum merdeka untuk memenuhi kearifan lokal pada budaya Betawi. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap Estetika Tari Sipatmo memiliki suatu nilai moral dan sosial untuk dilestarikan dan dikembangkan dengan cara menjadikannya sebuah modul ajar.

Perbedaan Hasil Belajar Kritik Tari Dengan Menggunakan Sistem Penilaian Educandy dan Quizziz Pada Siswa Kelas X di SMK Negeri 27 Jakarta

2024-08-13T11:36:48+07:00

Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk membedakan hasil belajar kritik tari dengan menggunakan sistem penilaian Educandy dan Quizziz. Populasi nya adalah siswa kelas X di SMK Negeri 27 Jakarta dan sampel sebanyak 20 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan Puporsive Sampling. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : Terdapat perbedaan Hasil Belajar Kritik Tari dengan menggunakan sistem penilaian Berdasarkan kajian teoritis dan pengujian data hasil belajar Kritik Tari menggunakan Quizziz dan Educandy, maka dapat disimpulkan hasil sebagai berikut : Hasil pengujian hipotesis yang diperoleh adalah rata-rata nilai dengan menggunakan Educandy 77,25 sedangkan rata-rata nilai dengan menggunakan Quizziz 79,50 sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Quizziz lebih tinggi dibandingkan pembelajaran dengan Educandy terhadap hasil belajar krtik tari di SMK Negeri 27 Jakarta.

Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Melalui Metode Numbered Head Together (NHT) Pada Pembelajaran Tari Kelas XI MIPA 3 SMAN 30 Jakarta

2024-08-13T11:42:12+07:00

Penelitian bertujuan menganalisis proses belajar penerapan metode Numbered Head Together (NHT) pada materi klasifikasi tari untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini. Permasalahan ini mengarah pada kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas dari Kurt Lewin dengan dua siklus yang terdapat rangkaian langkah yang terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi disetiap siklus. Kegiatan penelitian berlangsung dari bulan Maret sampai Mei 2023 di SMAN 30 Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Data dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data berupa hasil angket, observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan metode NHT pada materi klasifikasi tari dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa berdasarkan hasil pra siklus 57%, siklus I meningkat 78%, dan siklus II menjadi 91%. Kesimpulan penelitian ini yaitu menggunakan metode Numbered Head Together (NHT) pada materi klasifikasi tari untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa berhasil dan mengalami peningkatan pada setiap indikator penilaian keaktifan belajar siswa.

Pengembangan Media Pembelajaran Pola Lantai Menggunakan Aplikasi Pyware 3D Interactive Pada Guru Seni Budaya Tingkat SMP

2024-08-13T11:46:15+07:00

Skripsi ini membahas permasalahan mengenai penggunaan media pembelajaran yang masih konvensional pada materi pola lantai menjadi hal utama selama pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan proses dan menganalisis hasil uji kelayakan pengembangan media pembelajaran tari menggunakan aplikasi Pyware 3D Interactive pada materi pola lantai. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan atau R&D (Research and Development) dengan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahapan yaitu analisis (Analyze), desain (Design), pengembangan (Development), implementasi (Implementation) dan evaluasi (Evaluation) yang dilakukan dengan membatasi sampai tahap uji coba skala kecil. Berdasarkan hasil uji coba skala kecil dari penilaian ahli pembelajaran dan ahli media dengan hasil “Sangat Layak”. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa media pembelajaran berbasis aplikasi Pyware 3D Interactive untuk pembelajaran pola lantai “Layak” digunakan, karena memiliki banyak fitur yang dapat membantu peserta didik dan guru dalam mengoptimalkan keterampilan.

Tari Topeng Nindak-Nandak Sebagai Tari Pertunjukan Di Sanggar Margasari Kacrit Putra

2024-08-13T11:47:51+07:00

Tari Topeng Nindak-Nandak merupakan tari kreasi Topeng Betawi yang di produksi oleh Sangggar Margasari dengan penata tari Selvie Ervieliani tahun 2009. Penelitian ini difokuskan pada: Bagaimana bentuk dan makna Tari Topeng Nindak-Nandak sebagai tari pertunjukan di Sanggar Margasari Kacrit Putra. Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu teori semiotika oleh Charles Shanders Peirce. Teori triadik terbagi menjadi beberapa level, firstness, secondness dan thirdness. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Strategi pengumpulan data dilakukan dengan observasi, studi pustaka dan wawancara yang kemudian diolah sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap Tari Topeng Nindak-Nandak di Sanggar Margasari Kacrit Putra, bentuk dan makna tari saling memiliki keterkaitan dalam satu kesatuan yang utuh. Tari Topeng Nindak-Nandak merupakan tari pertunjukan yang cocok dan layak dipertunjukan sebagai sebuah karya yang dapat dinikmati secara garapan, nilai dan makna yang terkandung didalamnya. Terdapat elemen utama pertunjukan tari: Gerak tubuh, musik, kostum, tata rias, pencahayaan dan dekor, koreografi, ekspresi dan emosi yang sudah dirancang semaksimal mungkin.

Kata kunci: Bentuk, Makna simbolik, Tari Topeng Nindak-Nandak, Tari Pertunjukan, Semiotika

Peningkatan Percaya Diri Siswa dalam Pembelajaran Tari melalui Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)

2024-08-13T11:57:53+07:00

Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu rendahnya sikap percaya diri siswa dalam melakukan gerak tari. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ranah sikap percaya diri siswa dalam pembelajaran tari dengan menerapkan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD). Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dari Kurt Lewin, dilaksanakan dua siklus pada penelitian ini. Setiap siklus terdapat empat tahapan yaitu perencanaan (Planning), tindakan (Action), pengamatan (Observing) serta refleksi (Reflecting). Penelitian ini berlangsung dari bulan Februari sampai Juni 2023 di SMAN 2 Kota Bogor. Data dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data berupa hasil observasi sikap percaya diri siswa, hasil observasi pelaksanaan model pembelajaran, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan sikap percaya diri siswa dalam pembelajaran tari, berdasarkan hasil rata-rata prosentase yang diperoleh pada pra siklus 43%, dan terjadi peningkatan pada siklus I menjadi 72%, setelah dilakukan siklus II meningkat menjadi sebesar 86,20%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) untuk menumbuhkan sikap percaya diri siswa dalam pembelajaran tari berhasil meningkat, terbukti dengan nilai tuntas yang diperoleh sebagian besar siswa.

Hubungan antara Kecerdasan Kinestetik dan Kepercayaan Diri Siswa dengan Hasil Belajar Tari Piring Pada Siswa Kelas VIII di SMP Regina Pacis Bogor

2024-08-13T12:12:26+07:00

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara Kecerdasan Kinestetik dan Kepercayaan Diri siswa dengan Hasil Belajar Tari. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik Stratified Random Sampling dengan jumlah populasi sebanyak 215 siswa dan sampel yang diperoleh sebanyak 139 siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa: : (1) Terdapat hubungan antara kecerdasan kecerdasan kinestetik dengan hasil belajar tari Piring dengan Pearson Correlation menunjukan 0,149 dan koefisien determinasi sebesar 82% (2) Terdapat hubungan antara kepercayaan diri dengan hasil belajar tari Piring dengan Pearson Correlation menunjukan 0,497 dan koefisien detreminasi sebesar 81% (3) Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan kinestetik dan kepercayaan diri sebesar 0,002<0,05 dengan korelasi positif dan koefisien determinasi sebesar 68% (4) Terdapat hubungan antara X₁ dan X₂ dengan Y, hasil penelitian secara bersamaan diketahui koefisien determinasi sebesar 84%. Kecerdasan kinestetik dan kepercayaan diri siswa saling mempengaruhi dan dapat berkontribusi pada hasil belajar tari piring pada siswa kelas VIII di SMP Regina Pacis Bogor.

Kata Kunci: Kecerdasan Kinestetik, Kepercayaan Diri, Hasil Belajar, Tari Piring.

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Tari Melalui Metode Team Games Tournament Kelas X Busana 2 SMK Negeri 27 Jakarta

2024-08-13T12:13:26+07:00

Penelitian ini mengangkat permasalahan yang ada pada siswa kelas X Busana 2 SMK Negeri 27 Jakarta, yaitu kurangnya kemampuan dalam berpikir kritis siswa pada pembelajaran tari. Permasalahan ini terjadi karena metode pembelajaran di sekolah belum mengarah pada aktivitas yang membuat siswa jadi bisa berpikir kritis, pembelajaran yang monoton membuat siswa menjadi bosan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran tari melalui metode Team Games Tournament (TGT) dalam materi kritik tari. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dari Kurt Lewin yang dilakukan dengan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan, dan Refleksi. Penelitian berlangsung mulai bulan Februari sampai bulan Mei 2023 di SMK Negeri 27 Jakarta. Data dikumpulkan melalui proses pembelajaran dalam materi kritik tari 8 kali pertemuan selama 2 silklus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan tes. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan hasil dari nilai pra siklus 46,6%, kemudian siklus I meningkat menjadi 71%, dan siklus II menjadi 86%. Hal ini dapat interpretasikan bahwa penerapan metode pembelajaran TGT dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa yang signifikan. Kesimpulan penelitian ini yaitu metode pembelajaran TGT mengalami peningkatan yang signifikan dibuktikan dengan hasil pembelajaran menggunakan materi kritik tari.

Hubungan Kreativitas Gerak & Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar Eksplorasi Gerak Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Kota Tangerang

2024-08-13T12:14:12+07:00

Penelitian ini mengkaji permasalahan tentang hasil belajar eksplorasi gerak yang kurang maksimal apakah berhubungan dengan beberapa aspek yaitu kreativitas gerak dan kecerdasan emosional. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengukur seberapa besar hubungan antara Kreativitas Gerak dan Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar Eksplorasi Gerak Pada Siswa Kelas XI SMAN 5 Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik korelasional, teknik pengumpulan data dengan jumlah sampel sebanyak 65 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes unjuk kerja untuk variabel Kreativitas Gerak dan Hasil Belajar Eksplorasi Gerak, dan non tes berupa angket untuk variabel kecerdasan emosional. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara variabel x₁ dan x₂ secara simultan dengan variabel y. Kontribusi hubungan antara variabel x₁ dan x₂ secara simultan dengan variabel y sebesar 90,6%.